Minggu, 12 Agustus 2012

Memanfaatkan Bekas Antenna Menjadi Collinear 5/8 Lambda J-Pole

Beberapa tahun yang lalu, teman saya Herry Capung memberikan kenang-kenangan kepada saya berupa sebuah antenna Ring O merk Galaxy, sebelum beliau pindah dari Denpasar ke Boyolali, tempat kelahiran orang tuanya. Selain itu, Herry juga meninggalkan sebuah boster HT yang perlu perbaikan dan tiang antenna dari pipa galvanish diameter 1 inch. Thanks to Harry.

Sebenarnya antenna Ring O ini merupakan antena built up dari China. Dibandingkan dengan antenna kelas menengah kebawah yang ada di pasaran sekarang, antenna yang sempat populer di tahun 1980an ini menggunakan bahan aluminium yang bagus, bahkan boleh dibilang sangat bagus. Hanya saja antenna kenang-kenangan teman ini sudah tidak bisa dimanfaatkan lagi lantaran disana-sini dilem alteco, radial (baca kumis) yang patah dan baut-baut untuk penyetelannya sudah pada rusak termakan obeng. Singkat kata, sangat sulit untuk menyelamatkan antenna ini utuh seperti aslinya.

Tetapi saya melihat dari atas matching point, antenna ini masih layak digunakan. Jadi saya harus mengantikan matching system yang baru. Pilihan ada dua, dengan gamma rod atau j-match. Jika menggunakan gamma rod, saya kesulitan untuk mencari bracket untuk radialnya. Yang paling gampang adalah dengan menggunakan j-match.

Kebetulan saya punya pipa aluminium juga berkualitas bagus bekas antena omny directional buatan lokal (biasanya disebut Telex Lokal) yang juga rusak. Spoolnya patah dan terbuang entah kemana.

Saya pun start googling dan menemukannya cara pembuatannya disini. Saya pun mulai melakukan penghitungan. Maka saya mendapatkan hasil seperti bagan berikut :




Point A dan B adalah feed point dimana A merupakan inner dan B merupakan outher dari kabel transmisi dalam hal ini saya menggunakan Belden RG-58. Sedangkan point C adalah penyangga yang saya buat dari pipa PVC yang paling kecil. Tujuannya agar jarak antara bagian bawah dan bagian atas j-match tetap sama, meski digoyang angin dan dihempas layang-layang.

Setelah digabungkan dengan bagian antenna dari ex Ring O Galaxy maka terlihat seperti bagan berikut :

Point A bagian yang saya transfer utuh dari ex Ring O Galaxy. Point B adalah j-match yang baru. Point C adalah pipa ekstra untuk diikatkan pada tiang penyangga (boom) dan tempat ugly balun. Point D spasi antara antenna dan ground yang juga bersifat sebagai reflector. Spasinya berjarak 5 Cm pada bagian dalam (bukan dari pinggir ke pinggir pipa atau dari tengah ke tengah pipa). Point E feed point.

Setelah antenna baru dirakit, saya kesulitan untuk mendapatkan hasil perbandingan SWR yang memuaskan. Hasil terendah yang saya dapatkan adalah 1:2.5 dengan SWR Meter merk Maldol HS-260. Pada beberapa freksuensi bahkan mencapai 1:3 bahkan 1:3.5. Ini tentu sangat tidak memuaskan.

Saya pernah membaca untuk mencapai perbandingan SWR yang rendah pada antena Slim Jim yang terbuat dari kabel pita, bisa dilakukan dengan melilitkan kabel transmisi sebanyak 10 kali pada bagian bawah antenna. Sayangnya setelah googling saya tidak menemukan lagi artikel tersebu, celakanya lagi saya tidak ingat berapa diameternya.

Akhirnya saya mencoba-coba, dan berikut hasilnya Ugly Balun (tentang apa itu ugly balun bisa dilihat dalam blog seorang rekan disini) dalam bentuk bagan:
Saya menggunakan pipa PVC 1 inch sebagai koker ugly balunnya. Kabel yang digunakan yaitu Belden RG-58 dengan 9 lilitan. Jarak dari feed point ke pangkal atas ugly balun 10 Cm.

Dengan menambahkan ugly balun, pencapaian perbandingan SWR menjadi cukup memuaskan. Untuk range 140 - 144 Mhz dan 148 - 152 Mhz mencapai 1:1.6 - 1:1.3,  144 - 148 Mhz mencapai 1:1.3 - 1:1. Range 152 - 160 Mhz mencapai 1:1.6 - tak terhingga. Selain itu antenna juga berjodoh untuk band UHF mulai dari 450 - 480 Mhz masih layak pancar dengan pencapaian perbandingan SWR terendah 1:1.2 dan tertinggi 1:1.5 pada range ini.

Catatan : Antenna Ring O Galaxy merupakan antenna 2 x 5/8 lambda atau sering disebut collinear 5/8 lambda.

Jumat, 10 Agustus 2012

Koleksi Saya

Punya blog tidak pamer koleksi ? Kata orang tua-tua dulu, nggak enak. Tapi mau pamer apa ? Koleksi tidak punya. Hmmmmm, pusing ...... Setelah semalaman berfikir dan menimbang-nimbang akhirnya ada juga sesuatu yang bisa saya pamerkan. Simak koleksi saya berikut :

Weleh... koq ini yang nongol ...? By the way, namanya Jazz, baru tiga bulan.

Sekian dulu hari ini .....

Setelah Bertahun Tahun Absen

Akhirnya, hari ini, 10 Agustus 2012,  tangan ini tidak bisa dihentikan untuk memulai ngeblog lagi. Hampir 2 tahun saya berhenti ngeblog. Meskipun lama berhenti, tetap saja saya ini menjadi orang belog. Artinya, ngeblog atau tidak, tetap saja saya ini orang belog :), maka lebih baik tetap ngeblog sajalah. Analoginya begini, merokok bisa mati, tidak merokok juga bisa mati, jadi lebih baik .... dilanjutkan saja sendir....i .... :d

Okay, dulu .... tepatnya dahulu kala, saya dengan dibantu oleh rekan-rekan para penggemar radio citizen band a.k.a radio CB a.k.a radio 11 meter band (disebut demikian lantaran kabel powernya panjang banget, mencapai 11 meter :p) di Bali, utamanya Pak Didin (JZ14BH), pernah mengelola blog yang namanya Radio Hobi dengan url http://www.radiohobi.blogspot.com (jangan di klik, sudah tidak ada lagi a.k.a url tidak valid !). Tetapi lantaran sesuatu dan lain hal, maka blog itu pun hilang dari permukaan dunia maya. Saya pun menghentikan kegiatan ngeblog, sekaligus kehilangan rekan-rekan sesama penggemar radio 11 meter band.

Mari kita lupakan masa lalu ....

Sampai akhirnya, beberapa hari yang lalu, saya iseng-iseng browsing di dunia internet dan menemukan blog dari rekan saya yang juga penggemar radio 11 meter band, Pak Andi (JZ14SD) bertajuk radiotengkorak.blogspot.com. Dari blog beliau inilah akhirnya keinginan saya tergugah lagi untuk ngeblog. Siapa tahu ada teman-teman yang dulu sempat ramai-ramai meramaikan Radio Hobi, kini berkenan untuk turut meramaikan Hobi Radio.

Saya kira sekian dulu, tapi diakhir kata saya ucapkan terimakasih Pak Andi, juga Pak Didin ...

Salam blogger.